Rabu, 18 Juni 2025
Kirim Artikel / Video
BerandaObah'Ujung Tanduk' Manchaster City

‘Ujung Tanduk’ Manchaster City

Minggu, 23 Februari 2025 waktu Indonesia, Liga Inggris memasuki pekan ke-26. Laga big match telah tersaji. Yups, Manchaster City vs Liverpool, hasilnya, City tumbang di kandang!

Pasukan Slot menunjukan kelasnya. Membuat pasukan Pep menderita. Taktik high pressing dengan umpan cepat dan menyerang, yang diterapkan Pep, buyar pada menit 14. Gol yang dilesakkan oleh Salah menjebol gawang.

Catatan pertandingan menunjukan statistik mencengangkan. City mendominasi dengan penguasaan bola sampai 68%, berbanding 32% untuk Liverpool. Bahkan, tembakan arah gawang City mencapai 16 kali percobaan, berbanding 8 untuk Liverpool. Akan tetapi, Liverpool lebih efektif dengan shoot on target sebanyak 4 kali dan hasilnya dua kali membuahkan gol.

Hasil kemenangan ini, membuat Liverpool semakin kedinginan di pucuk klasemen. Sejauh ini Liverpool lebih stabil, cerdas dan berkelas. Kedalaman skuadnya nyaris kompak. Mampu menjaga pertahanan dengan rapi diimbangi dengan lini serang yang efektif.

Kita tahu, pemain Liverpool tidak super mewah. Bahkan pada jendela transfer Januari ini, Liverpool tidak belanja pemain. Tentu, ini kejelian dan kepintaran Bapak Slot dalam meramu skuad yang ada dan biasa saja.

City, sejauh ini sedang kurang beruntung. Lebih tepatnya bapuk! Walau hingga pekan ke-26 posisinya masuk dalam big four, dengan poin 44, akan tetapi selisih poinnya tipis dengan peringkat lima (Newcastle United: 44), enam (Bournemouth: 43), tujuh (Chelsea: 43).

Jarak poin yang tipis menarik untuk terus diikuti hingga akhir kompetisi. Perebutan tiket menuju Liga Champions semakin sengit dan mendebarkan. Apakah City akan terlempar dari big four dan gagal manggung dipentas Liga Champions, patut ditunggu.

Entah apa sebabnya, City bisa bapuk mengarungi kompetisi kali ini. Kehilangan Rodri? Tentu tidak. City dengan segudang pemain yang mewah, penuh bintang. Pelatih juga demikian wow. Belum lagi dukungan financial. Sebenarnya, tidak ada alasan krusial bagi City untuk sebapuk ini.

Pada laga kompetisi Liga Champions, pada leg pertama melawan Real Madrid, City kebobolan diwaktu injury time. Penyebabnya, blunder fatal penjaga gawang, Ederson.

Beberapa kali, Ederson melakukan blunder fatal. Tidak hanya di Liga Champions, tapi di Liga Inggris. Namun, penjaga gawang tersebut dipuji oleh pelatih City, “sebagai pemain terbaik kami”, kata Pep.

Padahal, jelas-jelas Ederson sering melakukan blunder fatal. Mestinya, City punya solusi, yaitu tumbas kiper. Alih-alih tumbas kiper, malah belanja pemain posisi bek dan penyerang. Kali ini, Pep, seperti tidak punya visi dan strategi.

Pada pertandingan melawan Liverpool, lagi-lagi Ederson tidak agresif dan cenderung diam nglogog metonggo tanpa antisipasi gerakan menghalau bola. Gol Salah pada menit 14 dan gol Szoboszlai pada menit 37 akibat Ederson Nglegeg kamitenggengen.

City sudah tidak lagi penuh taji. City bukan lagi tim kuat dan tangguh. Sebelum melawan Liverpool, kita tahu, pada pekan ke-24, City digebuk Arsenal pada lanjutan Liga Inggris dengan skor ngisin-ngisini, 5-1!

Pada pertandingan tersebut, skuad City super kocar-kacir, gugup, gemeteran, linglung dan ambyar. Seperti tim divisi sepuluh yang baru manggung di kompetisi Inggris dan Eropa.

Bahkan, dan jangan-jangan, City ketularan syndrome yang sama dengan rival sekotanya, yaitu syndrome sebagai klub lawak, lemah, ndagel dan kocak. Mungkin demikian, agar tidak ada superioritas klub dan tercipta keadilan antar klub satu kota: Lucu dan Kalahan!

LAINNYA