Banyumas, betah.co.id – Memasuki hari kedua Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), SMA Islam Andalusia, Leler, Randegan, Kecamatan Kebasen, Banyumas, mengangkat tema kesehatan remaja dengan fokus pada edukasi bahaya HIV/AIDS. Kegiatan ini berlangsung pada Selasa, 15 Juli 2025, di Aula Putra Pondok Pesantren At-Taujieh Al-Islamy 2 Andalusia, lembaga yang berada di bawah naungan Yayasan Al Anwar Al Hisyamiyyah.
Dalam kesempatan tersebut, SMA Islam Andalusia menggandeng Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Banyumas sebagai mitra utama. Hadir sebagai narasumber utama, Ketua Sekretariat KPA Banyumas, H. Suwondo, bersama tim dari Dinas Kesehatan, Puskesmas Kebasen, serta perwakilan dari Bagian Kesra Setda Banyumas dan Kantor Kemenag Kabupaten Banyumas.
Menurut H. Suwondo, remaja dan pelajar adalah kelompok usia yang rentan terhadap paparan informasi keliru mengenai HIV/AIDS. Ia menegaskan pentingnya edukasi dini agar pelajar tidak terjebak dalam stigma maupun perilaku berisiko.
“Kami ingin menanamkan pemahaman sejak awal bahwa pencegahan jauh lebih penting daripada pengobatan. Pelajar perlu tahu apa itu HIV/AIDS, bagaimana cara penularannya, dan yang lebih penting, bagaimana cara menghindarinya,” jelas Suwondo dalam paparannya.
Ketua Yayasan Al Anwar Al Hisyamiyyah, H. Sunarto Arief, yang hadir mewakili pengasuh pondok KH. Zuhrul Anam Hisyam, mengapresiasi kehadiran KPA Banyumas dan semua pihak yang mendukung kegiatan tersebut.
“Kami percaya bahwa pendidikan bukan hanya soal nilai akademik, tapi juga pembentukan karakter dan kesadaran hidup sehat. Kerja sama semacam ini perlu dilanjutkan sebagai bentuk tanggung jawab sosial lembaga pendidikan,” ujarnya.
Materi yang disampaikan mencakup pengenalan dasar HIV/AIDS, mitos dan fakta seputar penyakit ini, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan pelajar dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan dikemas secara interaktif dengan sesi tanya-jawab yang memancing antusiasme peserta MPLS.
Selain pemaparan materi, para peserta MPLS juga menerima leaflet edukatif dan materi visual dari KPA dan Dinas Kesehatan, yang dirancang khusus untuk mudah dipahami oleh kalangan remaja. Pendekatan persuasif berbasis empati menjadi ciri utama dari penyuluhan yang dilakukan.
Dengan adanya tema kesehatan di hari kedua MPLS ini, pihak sekolah berharap siswa tidak hanya memahami lingkungan belajar barunya, tetapi juga mendapat bekal wawasan penting mengenai gaya hidup sehat dan bertanggung jawab. MPLS akan terus berlanjut hingga Kamis, 17 Juli 2025, dengan tema-tema berbeda setiap harinya.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa SMA Islam Andalusia dan lingkungan yayasan tempatnya bernaung terus berkomitmen menciptakan pendidikan yang holistik — menggabungkan aspek akademik, sosial, dan spiritual dalam satu tarikan nafas.