Selain laku ilmu, seorang santri yang ingin bermanfaat dan menjadi agen perubahan di masyarakat perlu menjalani beberapa laku (jalan hidup atau sikap mental) lainnya, antara lain:
- Laku Adab
“Ilmu tanpa adab akan melahirkan kecerdasan yang merusak.
* Menjaga sopan santun kepada guru, orang tua, dan sesama.
* Berusaha mengamalkan akhlak mulia : rendah hati, tidak mudah menyalahkan, dan santun dalam dakwah.
* Adab adalah pembuka keberkahan ilmu.
- Laku Khidmah (Pelayanan)
“Siapa yang melayani, dia akan dilayani oleh Allah.”
* Membantu di pesantren, masjid, atau masyarakat secara ikhlas dan konsisten.
* Santri yang terbiasa khidmah akan peka terhadap kebutuhan umat dan tahu cara berkontribusi nyata.
- Laku Riadhoh (Disiplin dan Menahan Nafsu)
“Santri sejati bukan yang hanya kuat hafalan, tapi juga kuat menahan diri.”
* Melatih diri dalam puasa sunah, qiyamul lail, atau mengendalikan gadget dan nafsu bicara.
* Riadhoh membentuk karakter kuat yang tahan banting di medan dakwah dan sosial.
- Laku Dakwah
“Sampaikan walau satu ayat.”
* Berdakwah dengan bahasa yang mudah, santun, dan sesuai zaman.
* Bisa lewat ceramah, tulisan, video pendek, atau menjadi teladan hidup.
* Santri jangan hanya pintar, tapi juga komunikatif dan solutif.
- Laku Karya (Produktif)
“Berkaryalah, karena dakwah bukan hanya lewat lisan, tapi juga perbuatan.”
* Menulis buku, membuat konten dakwah, membuat produk halal, atau membuka usaha bermanfaat.
* Santri yang berkarya adalah santri yang membawa solusi nyata, bukan hanya wacana.
- Laku Sosial
“Jangan sibuk menyalahkan masyarakat, tapi rawat dan dampingi mereka.”
* Terjun langsung di masyarakat: mengajar, membantu warga miskin, memberdayakan petani, mengobati orang sakit, dll.
* Jadi santri yang mendengarkan dan memahami, bukan menggurui.
- Laku Istiqamah
“Yang sedikit tapi terus-menerus lebih Allah cintai daripada yang banyak namun terputus.”
* Dalam ibadah, belajar, berbuat baik, berdakwah, atau berkarya, istiqamah adalah kunci keberhasilan.
* Santri yang istiqamah, meski perlahan, pasti akan membawa perubahan.
Jika diringkas, santri agen perubahan adalah:
Santri yang berilmu, beradab, melayani, menahan diri, berdakwah, berkarya, dan istiqamah.