BETAH
  • Cerita
  • Ndopok
  • Dolan
  • Obah
  Kirim Artikel & Video
BETAH
  • Cerita
  • Ndopok
  • Dolan
  • Obah
  Kirim Artikel & Video
BETAH
BETAH
  • Cerita
  • Ndopok
  • Dolan
  • Obah

© 2025 betah.co.id

Ndopok

Mengapa Self-Serving Bias Bikin Kita Toxic?

Sen, 27 Jan 2025
A+A-
Reset
1

Sobat Betah, Pernah nggak sih ngerasa pas berhasil ngelakuin sesuatu, langsung mikir, “Wih, ini semua berkat aku yang pinter dan kerja keras!” Tapi pas gagal, malah nyalahin keadaan atau orang lain? Nah, ternyata itu ada namanya lho, yaitu self-serving bias. Yuk, kita bahas lebih dalam tentang fenomena psikologis yang bikin kita kadang nggak sadar ini!


Apa Itu Self-Serving Bias?

Self-serving bias adalah kecenderungan kita untuk ngasih pujian ke diri sendiri saat sukses (misalnya, “Aku hebat karena aku rajin!”) tapi nyalahin faktor luar saat gagal (misalnya, “Ini salah tim nggak support!” atau “Soalnya susah banget sih!”). Bias ini kayak tameng buat melindungi ego kita biar nggak down saat menghadapi kegagalan.

Fenomena ini udah diteliti sama banyak psikolog, dan hasilnya? Yap, manusia emang punya kecenderungan alami buat ngelindungi harga dirinya. Misalnya, penelitian dari Miller dan Ross (1975) bilang bahwa kita cenderung nganggap kesuksesan itu karena faktor internal kayak kemampuan atau usaha kita sendiri. Tapi pas gagal? Eh, langsung deh nyalahin faktor eksternal kayak nasib sial atau orang lain.


Self-Serving Bias dalam Kehidupan Sehari-hari

Nah, biar lebih relate, yuk kita liat contoh self-serving bias dalam kehidupan sehari-hari:

  1. Di Dunia Kerja:
    Misalnya, kamu berhasil ngejar target penjualan. Kamu pasti mikir, “Yes, ini semua berkat skill komunikasiku yang oke dan kerja kerasku!” Tapi pas gagal? “Ah, ini karena pasarnya lagi jelek, atau tim nggak bantu aku!”
  2. Di Sekolah/Kampus:
    Pas nilai ujian bagus, kamu bilang, “Ini karena aku pinter dan belajar mati-matian!” Tapi pas nilai jelek? “Gurunya nggak ngajar jelas, soalnya terlalu susah, atau temenku ganggu aku terus!”
  3. Dalam Hubungan:
    Saat ada konflik sama pasangan, kita cenderung nyalahin mereka, “Dia sih yang nggak ngerti aku!” Padahal, mungkin aja kita juga punya andil dalam masalah itu.

Serius, deh, self-serving bias ini bikin kita kadang nggak sadar kalau kita terlalu fokus nyalahin orang lain atau keadaan, alih-alih introspeksi diri.


Dampak Self-Serving Bias

Self-serving bias ini kayak pisau bermata dua. Di satu sisi, dia bisa bikin kita tetap percaya diri dan nggak gampang down saat gagal. Tapi di sisi lain, bias ini bisa bikin kita stuck dan nggak berkembang. Kenapa? Karena kalau kita terus-terusan nyalahin faktor luar, kita nggak akan pernah belajar dari kesalahan kita sendiri.

Contohnya, kalau di kerjaan kamu selalu nyalahin tim atau atasan saat ada masalah, kamu nggak akan pernah ngevaluasi diri sendiri buat jadi lebih baik. Akhirnya, kamu malah nggak berkembang dan hubungan sama orang lain jadi rusak karena mereka merasa disalahin terus.


Gimana Cara Mengatasi Self-Serving Bias?

Nah, supaya kita nggak terjebak sama self-serving bias, ada beberapa tips yang bisa dicoba:

  1. Jujur Sama Diri Sendiri:
    Coba deh lebih objektif dalam ngevaluasi diri. Saat sukses, akui usaha dan kemampuanmu, tapi jangan lupa ucapkan terima kasih sama faktor luar yang bantu (kayak dukungan temen atau keluarga). Saat gagal, coba tanya diri sendiri, “Apa yang bisa aku pelajari dari ini?”
  2. Minta Feedback dari Orang Lain:
    Kadang kita nggak bisa liat kesalahan kita sendiri. Makanya, minta pendapat orang lain buat dapetin perspektif yang lebih adil.
  3. Terima Kegagalan Sebagai Proses Belajar:
    Gagal itu wajar, kok! Yang penting, jangan langsung nyalahin keadaan. Coba cari tau apa yang bisa diperbaiki buat kedepannya.
  4. Latih Empati:
    Coba deh lebih peka sama perasaan orang lain. Saat ada masalah, coba liat dari sudut pandang mereka. Siapa tau, kamu bisa lebih ngerti dan nggak langsung nyalahin mereka.

Self-serving bias itu kayak tameng buat melindungi ego kita, tapi kalau kebanyakan, malah bikin kita nggak berkembang. Dengan lebih aware sama bias ini, kita bisa belajar buat lebih objektif dalam menilai diri sendiri dan orang lain. Jadi, yuk, mulai sekarang coba lebih introspeksi dan belajar dari setiap kesalahan. Karena dengan begitu, kita bisa jadi pribadi yang lebih baik dan hubungan sama orang lain pun jadi lebih harmonis.

psikologisSelf-Serving BiasToxic
Bagi FacebookTwitterWhatsappThreadsBluesky
sebelumnya
Ledakan Demografi vs Sarjana Pengangguran: Berkah atau Musibah?
selanjutnya
Isra Mi’raj dan Dimensi Kesalehan Sosial

Terbaru

  • Mahasiswa UB Kediri Perkenalkan Suplemen Pakan UMB untuk Dukung Kesehatan Ternak

  • Mahasiswa KKN UIN Saizu Sulap Jagung Jadi Susu Sehat: Inovasi Ekonomi Kreatif di Desa Tanahbaya

  • Sinaga Mas Kecamatan se-Kabupaten Banyumas Dikukuhkan

  • Sambang Pesantren PW RMI NU Jateng Perkuat Konsolidasi, Halaqoh Kepengasuhan di Ponpes Miftahul Burhani Pesawahan

  • KH Taefur Arafat Kembali Pimpin MUI Kabupaten Banyumas 2025-2030

POPULER

  • Mahasiswa UB Kediri Perkenalkan Suplemen Pakan UMB untuk...

    Rab, 6 Agu 2025
  • Sambang Pesantren PW RMI NU Jateng Perkuat Konsolidasi,...

    Sen, 4 Agu 2025
  • Pujasera Balidul Hadir di Kedungbanteng, Tawarkan Kuliner Murah...

    Rab, 30 Jul 2025
  • Sinaga Mas Kecamatan se-Kabupaten Banyumas Dikukuhkan

    Rab, 6 Agu 2025
  • Fenomena Gugatan Cerai Pasca Pelantikan PPPK/ASN (Menimbang Fiqih...

    Rab, 30 Jul 2025
  • Facebook
  • Instagram
  • Youtube
  • Tiktok
  • Tentang
  • Kebijakan Privasi
  • Kontributor

© 2025 - betah.co.id

BETAH
  • Cerita
  • Ndopok
  • Dolan
  • Obah
Sign In

Keep me signed in until I sign out

Forgot your password?

Password Recovery

A new password will be emailed to you.

Have received a new password? Login here