Kasus Kematian Ibu dan Bayi Jadi Tantangan Serius

Purwokerto, betah.co.id – Pemerintah Kabupaten Banyumas terus menggencarkan upaya penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) yang masih menjadi tantangan serius di bidang kesehatan. Sejumlah kebijakan dan program dirancang Pemkab sebagai upaya menekan angka kasus tersebut

Kepala Dinas Kesehatan Widyana Grehastuti dalam sarasehan bersama Bupati yang digelar pada Jum’at (25/7/25) di Ruang Joko Kaiman, mengungkapkan berdasarkan data yang dihimpun Dinas Kesehatan, tercatat sebanyak 9.197 ibu hamil pada semester 1 (Januari-Juni) dengan 2.790 (30,33%) ibu resiko tinggi.

Sementara untuk data kesehatan anak per semester 1 yakni sebanyak 8.567 jumlah kelahiran hidup dengan berat bayi lahir rendah (BBLR) sebanyak 745 (8,69%) dan bayi dengan panjang badan (PB) <48cm sebanyak 1.840 (21,47%) ‘’Untuk angka kematian bayi sebanyak 114 kasus di semester 1 ini dan paling tinggi ada di bulan April dengan 33 kasus dengan kasus terbanyak disebabkan karena infeksi,respiratory dan BBLR,’’ucapnya Lebih lanjut, Widyana juga menjelaskan rencana tindak lanjut yang akan dilakukan, beberapa diantaranya yakni, melaksanakan pelatihan/refresh penanganan kegawatdaruratan ibu dan bayi serta resusitasi neonatus untuk tenaga kesehatan, melaksanakn drill emergency berkala pada tim resusitasi neonatus pada masing-masin fasyankes, melaksanakan edukasi mengenai pneumonia kepada masyarakat, pengadaan T-Piece resuscitator dan memperkuat rujukan sistem kegawatdaruratan neonatal Menanggapi hal tersebut, Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengungkapkan pihaknya juga berupaya untuk menyediakan ruang rawat inap pada setiap puskesmas untuk penanganan cepat dan optimal kepada masyarakat masyarakat ‘’Untuk anak usia dini, ini juga perlu mendapat perhatian khusus, untuk menghindari kasus-kasus yang tidak diinginkan,Saya minta data kehamilan anak-anak usia dini di setiap kecamatan,’’ lanjutnya Pada kesempatan tersebut ia juga langsung berkolaborasi dengan Kemenag untuk pelaksanaan program yang mampu menekan angka AKI dan AKB di Banyumas dan Dindik Banyumas untuk kurikulum pendidikan di Banyumas Kepala Kemenag Banyumas Ibnu Asadudin mengungkapkan pihaknya siap mendukung program pemerintah daerah dalam upaya penuruan AKI dan AKB melalui beberapa program untuk mewujudkan Banyumas yang produktif, adil dan sejahtera (Banyumas PAS) ‘’Kami sudah siapakan sosialisasi dan bimbingan catin bimbingan remaja usia nikah dan kami juga sudah siapkan sekitar 500 penyuluh yang nantinya akan bekerjasama dengan dinas kesehatan dan tersebar di seluruh desa,’’ ucapnya Ni Pembayun

Artikel terkait

Mahasiswa UB Kediri Perkenalkan Suplemen Pakan UMB untuk Dukung Kesehatan Ternak

Sambang Pesantren PW RMI NU Jateng Perkuat Konsolidasi, Halaqoh Kepengasuhan di Ponpes Miftahul Burhani Pesawahan

KH Taefur Arafat Kembali Pimpin MUI Kabupaten Banyumas 2025-2030