#Kaburajadulu menjadi hashtag yang meluncur menembus algoritma. #kaburajadulu hashtag santai ala anak tongkrongan. Sekedar hashtag receh yang penuh candaan.
Kabur aja dulu, tiga kata menjadi keutuhan kalimat yang menyirat hasrat. Tiga kata yang menggumpal erat dan kuat. Tiga kata yang slow, santai, sekaligus dahsyat.
Tapi, hashtag #kaburajadulu perlu disikapi, bahwa hashtag tersebut lahir dari keresahan mendalam atas kondisi sosial yang menimpa bangsa. Beragam gejolak yang menyeruak dan membuat sesak dada.
Kawula muda, generasi bangsa, next dream generation, gold generation dengan santai memberikan challange untuk kabur aja dulu.
Apa yang dirasa para kawula muda dengan hashtag tersebut, semata-mata ingin bersuara. Menyuarakan keresahan, kegalauan, kebimbangan, bahkan mungkin curhatan kesepian, kesedihan, hingga kegalauan yang tersimpan dalam dada dan pikiran.
#kaburajadulu adalah ekspresi natural, ekspresi spontan kawula muda saat meraba kondisi yang dialami negeri ini. Kabur aja dulu menjadi ekspresi buntu yang dirasakan kawula muda, karena tidak mampu berbuat atau merubah apa-apa bagi bangsa dan negara.
Keresahan-keresahan yang buntu tersebut disuarakan dengan kabur aja dulu. Kabur aja dulu bukan ekspresi benci, bukan juga ekspresi lepas tanggung-jawab para kawula muda, tapi lebih dari itu, kabur aja dulu adalah rasa cinta yang patah dan koyak.
Sebab rasa cinta yang patah dan koyak kepada bangsa dan negara ini, kawula muda kemudian bersuara. Merasakan kondisi sosial saat ini, dari aspek ekonomi, politik, hukum, kawula muda berekspresi dengan kabur aja dulu.
Kabur aja dulu, menjadi hashtag yang menghentak. Setidaknya, hashtag tersebut menjadi kritik sosial yang elegan. Kritik tanpa harus mengerahkan fisik turun jalan.
hashtag kabur aja dulu adalah hashtag cinta. hashtag kabur aja dulu sebagai bentuk penyadaran kolektif, agar tidak ada yang salah langkah dalam menentukan arah kebijakan negeri yang kawula muda sayangi.
Kabur aja dulu adalah kecintaan yang besar kepada bangsa dan negara. Bila memang kondisi sosial negeri ini begitu karut, sebelum kabur aja dulu, perlu kuatin finansialmu, tambahin skillmu, baru kabur aja dulu mengelilingi duniamu.
Terakhir, dan ini penting, sekaligus menjadi kesadaran, bahwa perlunya kabur aja dulu dengan sujud dan mengadu kepada Tuhanmu.