BETAH
  • Cerita
  • Ndopok
  • Dolan
  • Obah
  Kirim Artikel & Video
BETAH
  • Cerita
  • Ndopok
  • Dolan
  • Obah
  Kirim Artikel & Video
BETAH
BETAH
  • Cerita
  • Ndopok
  • Dolan
  • Obah

© 2025 betah.co.id

Ndopok

Ledakan Demografi vs Sarjana Pengangguran: Berkah atau Musibah?

Sen, 27 Jan 2025
A+A-
Reset
Tantangan Ledakan Demografi dan Sarjana Pengangguran
6

Pernah nggak sih kalian bertanya-tanya, kenapa semakin banyak sarjana yang justru menganggur setelah lulus kuliah? Padahal, mereka sudah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk belajar, mengerjakan tugas, dan begadang demi nilai yang memuaskan. Tapi, ketika sudah lulus, yang ada malah bingung mau kerja apa. Nah, kali ini kita akan bahas fenomena sarjana pengangguran dan tantangan ledakan demografi yang sedang menghantui Indonesia. Yuk, simak!

Sarjana Pengangguran: Realita yang Tak Terelakkan?

Jujur saja, menjadi sarjana di era sekarang seperti pedang bermata dua. Di satu sisi, gelar sarjana dianggap sebagai tiket untuk meraih kesuksesan. Tapi di sisi lain, gelar itu nggak menjamin langsung dapat kerja. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa angka pengangguran terbuka di Indonesia didominasi oleh lulusan SMA dan perguruan tinggi. Ya, sarjana-sarjana fresh graduate ini seringkali kesulitan mencari pekerjaan yang sesuai dengan bidang mereka.

Kenapa bisa begitu? Beberapa faktor yang sering disebut-sebut adalah:

  1. Kurangnya Keterampilan Praktis: Banyak lulusan sarjana yang hanya mengandalkan teori dari bangku kuliah, tapi kurang memiliki keterampilan praktis yang dibutuhkan di dunia kerja.
  2. Ketidaksesuaian Kurikulum: Kurikulum pendidikan tinggi seringkali nggak update dengan kebutuhan industri. Alhasil, lulusan merasa seperti “terlempar” ke dunia yang asing.
  3. Persaingan Ketat: Jumlah sarjana yang lulus setiap tahunnya terus meningkat, sementara lapangan kerja nggak bertambah secepat itu.

Ledakan Demografi: Bonus atau Bencana?

Nah, ini nih yang bikin masalah semakin rumit. Indonesia sedang mengalami ledakan demografi, di mana jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) jauh lebih besar dibandingkan usia non-produktif. Sebenarnya, ini bisa jadi bonus demografi yang menguntungkan jika kita bisa memanfaatkannya dengan baik. Tapi, kalau nggak? Bisa-bisa jadi bencana demografi.

Bayangkan, jutaan anak muda yang seharusnya bisa berkontribusi untuk pembangunan negara, malah jadi pengangguran karena nggak ada lapangan kerja yang memadai. Ini nggak cuma merugikan individu, tapi juga negara secara keseluruhan.

Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Sebagai generasi muda, kita nggak bisa hanya mengandalkan pemerintah atau pihak kampus untuk menyelesaikan masalah ini. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menghadapi tantangan ini:

  1. Meningkatkan Keterampilan: Jangan cuma puas dengan gelar sarjana. Asah keterampilan praktis seperti coding, desain, atau bahasa asing yang bisa meningkatkan nilai jual kita di pasar kerja.
  2. Berwirausaha: Kalau lapangan kerja nggak cukup, kenapa nggak menciptakan lapangan kerja sendiri? Berwirausaha bisa jadi solusi untuk mengurangi angka pengangguran.
  3. Networking: Jalin hubungan dengan banyak orang, terutama yang sudah berkecimpung di industri yang kita minati. Siapa tahu, ada peluang kerja yang nggak terduga.
  4. Terus Belajar: Dunia terus berubah, dan kita harus bisa beradaptasi. Jangan berhenti belajar, baik secara formal maupun informal.

Fenomena sarjana pengangguran dan ledakan demografi adalah tantangan besar yang harus kita hadapi bersama. Tapi, di balik setiap tantangan, selalu ada peluang. Yang penting, kita harus tetap optimis, terus berusaha, dan nggak mudah menyerah.

PengangguranSarjanaSarjana PengangguranSMA
Bagi FacebookTwitterWhatsappThreadsBluesky
sebelumnya
Gen Z vs Dunia Kerja: Antara Ekspektasi dan Realita
selanjutnya
Mengapa Self-Serving Bias Bikin Kita Toxic?

Terbaru

  • Mahasiswa UB Kediri Perkenalkan Suplemen Pakan UMB untuk Dukung Kesehatan Ternak

  • Mahasiswa KKN UIN Saizu Sulap Jagung Jadi Susu Sehat: Inovasi Ekonomi Kreatif di Desa Tanahbaya

  • Sinaga Mas Kecamatan se-Kabupaten Banyumas Dikukuhkan

  • Sambang Pesantren PW RMI NU Jateng Perkuat Konsolidasi, Halaqoh Kepengasuhan di Ponpes Miftahul Burhani Pesawahan

  • KH Taefur Arafat Kembali Pimpin MUI Kabupaten Banyumas 2025-2030

POPULER

  • Mahasiswa UB Kediri Perkenalkan Suplemen Pakan UMB untuk...

    Rab, 6 Agu 2025
  • Sambang Pesantren PW RMI NU Jateng Perkuat Konsolidasi,...

    Sen, 4 Agu 2025
  • Pujasera Balidul Hadir di Kedungbanteng, Tawarkan Kuliner Murah...

    Rab, 30 Jul 2025
  • Sinaga Mas Kecamatan se-Kabupaten Banyumas Dikukuhkan

    Rab, 6 Agu 2025
  • Fenomena Gugatan Cerai Pasca Pelantikan PPPK/ASN (Menimbang Fiqih...

    Rab, 30 Jul 2025
  • Facebook
  • Instagram
  • Youtube
  • Tiktok
  • Tentang
  • Kebijakan Privasi
  • Kontributor

© 2025 - betah.co.id

BETAH
  • Cerita
  • Ndopok
  • Dolan
  • Obah
Sign In

Keep me signed in until I sign out

Forgot your password?

Password Recovery

A new password will be emailed to you.

Have received a new password? Login here