Purwokerto, betah.co.id – Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan layanan kesehatan kampus. Terbaru, UIN Saizu menggandeng RS Ananda Purwokerto untuk menggelar Pelatihan Penggunaan Mobil Ambulans.
Pelatihan berlangsung di Basement Gedung Perpustakaan UIN Saizu, pada Rabu (16/7/2025). Kegiatan bertujuan memperkuat keterampilan teknis dalam pengoperasian ambulans, serta meningkatkan kesiapsiagaan tim darurat kampus, terutama driver, tenaga medis, dan mahasiswa di KSR PMI UIN Saizu.
Pelatihan dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama, Prof. Sunhaji. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya ambulans sebagai fasilitas vital yang harus dimanfaatkan untuk seluruh sivitas akademika, terutama dalam kondisi darurat.
“Banyak orang bisa menyetir mobil, tapi tidak semua memahami cara mengoperasikan ambulans. Ini butuh keahlian dan tanggung jawab. Ambulans ini untuk kemaslahatan seluruh warga kampus. Tahun ini baru ada satu unit, insyaAllah tahun depan ditambah,” ujar Prof. Sunhaji.
Pelatihan teknis tersebut menghadirkan Wahyu Janwari, driver ambulans berpengalaman dari RS Ananda, dan Nur Ulfah Samudra Ningrum dari tim marketing rumah sakit. Para peserta pelatihan terdiri dari sopir UIN Saizu, tenaga medis Klinik Isyfina Medika, dan mahasiswa dari KSR PMI UIN Saizu.
Belajar Operasi Ambulans dari Profesional
Driver Ambulans RS Ananda, Wahyu Janwari membagikan pengalaman lapangan serta pemahaman teknis terkait operasional ambulans, mulai dari pemeriksaan kendaraan, fungsi sirine, hingga cara membawa pasien dengan aman. Ia menjelaskan bahwa sirine memiliki lima jenis suara dengan fungsi berbeda:
– Nada tinggi-rendah bergantian: untuk menjemput pasien
– Suara pendek dan cepat: saat pasien dalam kondisi stabil
– Bunyi panjang mendayu: saat membawa jenazah
– Suara nyaring dan cepat: untuk situasi gawat darurat
– Suara bergetar bertubi-tubi: digunakan saat kondisi lalu lintas macet parah
“Keselamatan adalah prioritas utama. Jangan lupa periksa tekanan angin, bahan bakar, dan kondisi kendaraan sebelum jalan. Ambulans juga wajib uji KIR setiap enam bulan,” tegas Wahyu.
Dalam sesi praktik, peserta antusias mengikuti pelatihan cara mengaktifkan sirine, menggunakan brankar (stretcher), serta simulasi membawa pasien secara aman dan efisien. Pelatihan ini menjadi bentuk nyata kolaborasi antara dunia pendidikan dan layanan kesehatan profesional.
Melalui pelatihan ini, UIN Saizu menegaskan visinya membangun kampus yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga sigap dalam menghadapi situasi darurat. Ambulans kampus bukan sekadar kendaraan medis, melainkan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan terintegrasi.
“Ini adalah wujud kesiapsiagaan kita dalam menjaga keselamatan seluruh warga kampus. Dengan pelatihan ini, kita semua jadi lebih siap menghadapi situasi tak terduga,” tambah Prof. Sunhaji.
Dengan menggandeng mitra seperti RS Ananda, UIN Saizu membuktikan langkah progresifnya dalam membangun kampus yang sehat, aman, dan unggul.